DIRIKU
YANG AKAN DAN SEDANG MEMBANGUN
TEORI
LEARNING TRAJECTORY
NAMA : SULISTIYA INGWARNI
NIM : 14712259008
KELAS : P2TK dikdas
Tulisan ini merupakan review
materi mata kuliah Pengembangan Learning
Trajectory peserta didik, dosen Dr. Marsigit, MA pada hari Selasa tanggal 7
April 2015.
Landasan dalam
membangun learning trajectory adalah:
(1) Spiritual (dari Syari’at, Hakikat kemudian Ma’rifat), (2) Normatif (Hasil Penelitian,
Jurnal ilmiah, Buku, Blog yang kompeten, Filsafat dll), (3) Formal (UUD 1945,
UU, PP, Peraturan menteri, Kurikulum, Silabus, RPP, LKS), (4) Material (Konteks
dan konten).
Pengertian
dari Learning trajectory sendiri adalah
tentang bagaimana proses belajar mengajar yang sesungguhnya. Membangun learning trajectory sangat
dibutuhkan oleh guru atau calon guru, karena dengan learning trajectory, guru akan sangat terbantu dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, dan akan melaksanakan proses belajar mengajar yang
tepat karena sudah mengetahui teori belajar yang tepat. Bahwa siswa merupakan
subyek pembelajaran yang mempunyai hak belajar dengan baik. Guru harus memahami
kedudukan siswa secara filsafat dan benar-benar paham tentang karakteristik
peserta didiknya.
Perangkat material
digali melalui pengalaman dan diperoleh data serta fenomena yang ada. Perangkat
material merupakan bentuk praktik. Praktik dapat secara langsung dan tidak
langsung. Praktik tak langsung dapat berupa simulasi atau penayangan video. Bentuk
normatifnya dikaji sebagai teori dengan cara membaca referensi. Kemudian kita
hubungkan antara teori dan praktik. Sehingga
akan bertemu antara teori dan praktik dan akan diperoleh suatu hermenitika learning trajectory.
Dalam memahami hermenitika, tiap titik mengandung 3 tahapan,
yaitu:
a. Rutin
Hanya menerima sesuai kodratnya
(vital) dan belum berikhtiar (vatal).
b. Sadar
terhadap ruang dan waktu
Telah sadar terhadap ruang dan
waktu dan berusaha menyesuaikannya.
c. Membangun
hidup
Merupakan tahapan tertinggi dalam
hermenitika. Bahwa sebenar-benarnya belajar adalah membangun hidup.
Peran guru dalam hal
ini adalah memberi fasilitas dan kesempatan ruang dan waktu kepada siswa untuk agar
dapat membangun hidup. Kemudian akan lahir hermenitika learning trajectory.
Filsafat dibagi
menjadi 3, yaitu : (1) hakikat (wadah dan isi), (2) metode), (3) etik dan
estetik. Isi berupa kategori, sedangkan wadah berupa sintak. Kategori merupakan
apa yang ada ini berbeda. Sedangkan sintak dapat berhirarki, misal dari PAUD,
SD, sampai dewasa. Kemampuan tiap tahapan berbeda-beda. Dari wadah dan isi
tersebut terdapat pengetahuan.
Bahwa saya
seorang guru harus benar-benar memahami dulu tentang teori-teori pembelajaran
sebelum melaksanakan proses pembelajaran, agar nantinya kita dalam melaksanakan
pembelajaran tidak salah/tersesat. Sehingga membangun learning trajectory sangat penting dilakukan oleh seorang guru. Dalam
membangun learning trajectory guru harus
mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan learning trajectory. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dapat dilakukan dengan kegiatan lesson study.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar